WritingsArticles & SpeechesPESAN KEPADA KONGRES NASIONAL KETIGA GABUNGAN SERIKAT BURUH INDEPENDEN...

PESAN KEPADA KONGRES NASIONAL KETIGA GABUNGAN SERIKAT BURUH INDEPENDEN (GSBI)

-

Oleh Prof. Jose Maria Sison
Ketua, Liga Internasional Perjuangan Rakyat
Mei 23, 2015

Kawan-kawan dan teman-teman,

Komite Koordinasi Internasional dan seluruh Liga Internasional Perjuangan Rakyat (ILPS) ingin menyampaikan salam solidaritas sehangat-hangatnya kepada Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) dan wakil-wakilnya yang sekarang bersidang dalam rangka Kongres Nasional Ketiga. Kami mengucapkan selamat kepada GSBI atas sukses dalam menyelenggarakan kongres ini.

Kami menyambut semua upaya dan keberhasilan GSBI sebagai serikat buruh nasional yang berfungsi sebagai pusat perjuangan buruh. Sejak didirikan pada tanggal 21 Maret 1999 di Jakarta, Indonesia, GSBI telah menampilkan dirinya sebagai pusat buruh yang independen, terbuka, militan, patriotik, demokratik dan bertanggung jawab. Oleh karena itu kami bangga GSBI sebagai anggota ILPS.

Kami sangat menghargai kenyataan bahwa komponen dari GSBI turut ambil bagian dan teruji serta tertempa dalam perjuangan menggulingkan klik penguasa militer fasis Soeharto dan kemudian bertekad untuk menjadi pusat buruh yang kuat dalam menghadapi kekuasaan dan kekayaan kaum borjuis komprador besar dan kelas tuan tanah, agen kediktatoran fasis yang terus bercokol, neokolonialisme dan neo-liberalisme yang merajalela.

Kami menyambut seruan tematik Kongres: “Bangkit dan Bersatu Guna Membangun dan Memperkuat GSBI sebagai Serikat Buruh Sejati untuk Kesejahteraan Buruh dan Kedaulatan Indonesia”. Sebuah seruan yang sangat penting dan sangat mendesak. Kami menganggap kelas buruh Indonesia harus memiliki sebuah gerakan serikat buruh yang kuat dan bersatu untuk memperjuangkan hak-hak nasional dan demokratik dan kepentingan rakyat Indonesia serta meningkatkan kondisi kerja dan hidup kaum buruh.

Jaminan terbaik bagi kemajuan perjuangan rakyat untuk pembebasan nasional dan sosial adalah menegakkan kepemimpinan kelas buruh melalui partai revolusioner dan gerakan serikat buruh yang kuat dan militan. Kelas buruh adalah kekuatan produktif dan politik yang paling progresif dan mampu memimpin revolusi demokrasi baru dan melanjutkannya ke revolusi sosialis.

Dewasa ini Indonesia terus didominasi oleh kekuatan kapitalisme monopoli asing yang dengan sewenang-wenang merampok sumber daya alam dan merusak lingkungan, membangkitkan ilusi pembangunan melalui kegiatan yang tidak produktif dan berorientasi konsumsi dan pengerukan keuntungan luar biasa melalui investasi langsung dan tidak langsung. Neokolonialisme dan neoliberalisme yang merajalela hanya mungkin karena AS dan kaum imperialis lainnya dibantu oleh kelas penghisap lokal.

Krisis sistem kapitalis dunia serta krisis sistem pemerintahan lokal semakin memburuk. Kaum imperialis dan antek-antek reaksioner lokal mereka meningkatkan penghisapan dan penindasan terhadap rakyat karena mereka mengoper beban krisis kepada rakyat, terutama massa buruh pekerja dan kaum tani. Rakyat dapat membebaskan diri dari penderitaannya melalui perlawanan yang teguh dan militan melawan kaum penindas dan penghisap mereka.

Kami yakin kongres akan mengkonsolidasi GSBI melalui penyimpulan dan evaluasi pengalaman. Kongres juga akan memperkuat persatuan, meningkatkan semangat juang dan menentukan tugas-tugas untuk lebih memperkuat organisasi, memperbesar prestasi dan melahirkan lebih banyak pemimpin dalam perjuangan untuk membela hak –hak dan kepentingan kaum buruh dan seluruh rakyat.

Indonesia adalah sebuah negeri besar dengan penduduk yang besar. Ia memiliki potensi tinggi untuk memenuhi kebutuhan sosial dan perkembangan di semua bidang serta memberi kontribusi besar kepada kemajuan penuh rakyat sedunia. Rakyat Indonesia, terutama massa kaum buruh dan kaum tani, dapat mewujudkan potensi tersebut.

Mereka dapat melakukannya dengan menegaskan kedaulatan dan kemerdekaan nasional, memberdayakan diri melalui pelaksanaan hak-hak demokratiknya, mengembangkan ekonomi melalui industrialisasi nasional dan reformasi tanah, mencapai keadilan sosial, mempromosikan kebudayaan patriotik dan progresif dan melibatkan diri dalam solidaritas anti-imperialis dengan rakyat sedunia.

Musuh kelas buruh dan rakyat Indonesia yang paling kuat adalah imperialisme AS. Ia mendalangi pembantaian 1965-1966 untuk menggulingkan pemerintahan Sukarno, menindas kekuatan patriotik dan progresif dan menegakkan kediktatoran militer fasis Suharto. Sampai hari ini, imperialisme AS terus memaksakan ketentuan dan peraturan neokolonial dan neoliberal di Indonesia.

GSBI harus membangun gerakan serikat buruh yang kuat dan bekerja sama dengan kekuatan lain untuk melawan dan mengatasi imperialisme AS di Indonesia. Tapi ia juga harus berhubungan dengan gerakan serikat buruh internasional dan massa luas rakyat di luar negeri dan bergabung dengan perjuangan bersama melawan imperialisme AS, para sekutu dan bonekanya. Tiap tahun GSBI harus menyelenggarakan Pertemuan Solidaritas Internasional mirip seperti yang dilakukan oleh Kilusang Mayo Uno di Filipina.

GSBI harus membangun dan mengembangkan hubungan solidaritas dengan organisasi – organisasi anggota- ILPS dan dengan serikat buruh dalam kerangka Inisiatif Perjuangan Buruh Internasional (WORKINS), yang telah dibentuk oleh Komisi 5 ILPS Masalah Buruh. GSBI harus mencari serikat buruh dan organisasi rakyat yang sungguh-sungguh anti-imperialis dan demokratik dan yang terbaik di bawah pimpinan partai kelas buruh revolusioner sejati di berbagai negeri.

Kami, Liga Internasional Perjuangan Rakyat, mengharapkan sukses sebesar-besarnya kepada Kongres Nasional Ketiga GSBI. Kami berharap kongres ini membuka jalan lebih lebar bagi kemenangan lebih besar kelas buruh Indonesia dan massa luas dalam perjuangan untuk pembebasan nasional dan sosial mengikuti garis demokratik anti-imperialis . Kami mengharap sumbangan GSBI sebesar mungkin dalam membangun solidaritas internasional kelas buruh dan umat manusia.

Hidup GSBI!
Hidup kelas buruh di Indonesia!
Hidup rakyat Indonesia!

Latest news

Resolution of the Second Congress of the Communist Party of the Philippines, November 7, 2016

Ka Joma is a Marxist-Leninist-Maoist extraordinaire and indefatigable revolutionary fighter

JUST IN | Mga larawan sa huling pamamaalam Kay CPP-NPA founder Jose Maria ‘Joma’ Sison

Natapos na ang seremonya sa huling pamamaalam kay Joma Sison pasado alas dose ng tanghali, December 27

Pamilya at mga kaibigan nagbigay-pugay sa huling paalam kay CPP Founder Joma Sison | TFC News

EXCLUSIVE: Na-cremate na ang labi ni Communist Party of the Philippines Founder Jose Maria "Joma" Sison. Bago ito, binigyan siya ng pagkilala ng mga mahal sa buhay at mahal sa buhay. Nagpapatrol, Jofelle Tesorio. #TFCNews

Ka Joma: A hero of the Filipino people is cremated in an emotion-filled but revolutionary farewell ceremony

The two-hour farewell ceremony held at the auditorium of the Crematorium Daelwijck in this city which began at 1030am (CET) was packed with family members, comrades, representatives of political parties and organizations, progressive alliances and groups, his former staff members, friends and admirers, and was filled with songs and poetry.

LIVE: ‘Tanglaw at gabay, hanggang tagumpay’

Progressive groups and individuals gather at the University of the Philippines Diliman, Quezon City to pay their respects to Prof. Jose Maria 'Joma' Sison, who recently passed last December 16, 2022

LIVE: ‘Tanglaw at gabay, hanggang tagumpay’

Progressive groups and individuals gather at the University of the Philippines Diliman, Quezon City to pay their respects to Prof. Jose Maria 'Joma' Sison, who recently passed last December 16, 2022.

Must read

Resolution of the Second Congress of the Communist Party of the Philippines, November 7, 2016

Ka Joma is a Marxist-Leninist-Maoist extraordinaire and indefatigable revolutionary fighter

JUST IN | Mga larawan sa huling pamamaalam Kay CPP-NPA founder Jose Maria ‘Joma’ Sison

Natapos na ang seremonya sa huling pamamaalam kay Joma Sison pasado alas dose ng tanghali, December 27

You might also likeRELATED
Recommended to you